|
Logo Penyandang Disabilitas |
Sumber gambar:https://satujam.com/wp-content/uploads/2016/05/pengertian-difable.jpg
Pertumbuhan penduduk di provinsi Papua Barat kian bertambah
populasi semakin meningkat khususnya di daerah kota Sorong dari berbagai beragam
suku. Namun kini sudah ada dan sudah banyak masyarakat berkebutuhan khusus atau
yang biasa disebut Penyandang Disabilitas di kota sorong, mereka tersebar di
seluruh daerah kota Sorong di setiap kecamatan yang ada menurut dari data Badan
Pusat Statistik (BPS) kota Sorong.
Tabel 1
Jumlah Banyaknya Penyandang Disabilitas Kota Sorong Menurut Jenis Disabilitas Tahun 2021
Distrik
|
Jenis Difabel
|
Netra
|
Rungu/Wicara
|
Tubuh
|
Mental
|
Sorong
Barat
|
9
|
|
21
|
3
|
Maladummes
|
3
|
|
9
|
2
|
Sorong
Kepulauan
|
13
|
|
|
|
Sorong
Timur
|
2
|
|
21
|
2
|
Sorong
Utara
|
2
|
|
7
|
|
Sorong
|
6
|
3
|
19
|
1
|
Sorong
Manoi
|
4
|
|
4
|
|
Klaurung
|
|
1
|
11
|
1
|
Malaimsimsa
|
4
|
5
|
9
|
|
Sorong
kota
|
4
|
1
|
5
|
|
Total
|
47
|
10
|
106
|
9
|
Sumber : Kota Sorong Dalam Angka, 2022
laju pertumbuhan penduduk khususnya penyandang disabilitas sama dengan yang lain dipengaruhi oleh faktor kelahiran atau perpindahan domisili ke kota sorong. namun di kota sorong jarang sekali melihat penyandang disabilitas di tempat-tempat publik atau di ruang terbuka hijau di kota sorong seperti taman kota, pusat perbelanjaan atau tempat wisata dan lain-lain. Penyebabnya adalah tidak ada ruang bagi penyandang disabilitas terutama pada masalah kenyamanan dan keamanan bagi penyandang disabilitas itu sendiri di dalam kota sorong.
Penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama dengan semua orang yang ada di kota sorong dan mereka dilindungi oleh hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. mereka berhak mendapat fasilitas pelayanan publik yang sama dengan masyarakat lainya yang dikatakan ramah terhadap penyandang disabilitas sehingga kenyamanan dan keamanan aksesibilitas masyarakat disabilitas jadi mudah beraktivitas di dalam kota sorong.
Namun yang terjadi saat ini adalah kebanyakan dari masyarakat penyandang disabilitas ini memilih berdiam diri dirumah, dan seperti yang di jelaskan bahwa masalah kenyamanan dan keamanan menjadi prioritas mereka untuk bergerak di tempat publik jadi hanya bisa keluar rumah sebatas halaman rumah atau jika ketempat publik harus ditemani orang terdekat seperti keluarga, kerabat ataupun sahabat.
Mengapa harus seperti itu karena pelayanan publik dikota sorong tidak ramah terhadap mereka. dan ini merupakan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, baik itu dalam hal aksesibilitas seperti jalan pemandu bagi disabilitas dan rambu-rambu khusus difabel dan terminal angkot yang tidak ramah dan trotoar yang terlalu tinggi dan masih banyak hal lainya yang menyebabkan penyandang disabilitas tidak mau beraktifitas layaknya masyarakat biasa.
Mereka yang memilki kecacatan fisik seperti tuna netra dan tuna rungu atau tuna wicara, atau yang memilki kecacatan fisik pada tubuh dan juga secara mental dan mengharuskan memakai kursi roda tidak akan bisa melakukakan aktivitas apapun di ruang terbuka publik ataupun ruang di ruang publik yang tertutup. dalam 5 tahun terakhir ini menunjukan perkembangan pertumbuhan penduduk penyandang disabilitas di kota sorong bisa dilihat pada diagram
Diagram 1
Perkembangan Pertumbuhan Penyandang Disabilitas Di Kota Sorong Dalam 5 Tahun Terakhir
Sumber : analisis penulis, 2022
Perbedaan tahun 2017 hingga tahun 2021 telah mengalami pertumbuhan penyandang disabilitas tuna netra dari 18 orang pada menjadi 47 orang jika dilihat pada balok berwarna biru. Sedangkan balok warna oranye tuna rungu/tuna wicara sejak 2017 hingga 2021 memliki kenaikan yang pada awalnya 5 orang menjadi 10 orang pada tahun 2021 dan balok abu-abu kecacatan pada tubuh yang memiliki pertumbuhan yang tinggi sejak 2017 72 orang di tahun 2021 menjadi 106 orang dan balok kuning yang memilki cacat mental muncul pada 2019 dengan jumlah 9 orang hingga 2021 tetap sama. Jadi jumlah secara keseluruhan penyandang disabilitas pada 2021 semua berjumlah 172 orang penyandang disabilitas yang ada dikota sorong.
Penyandang disabilitas merupakan saudara-saudari kita yang perlu didengarkan aspirasi mereka apa yang mereka butuhkan dalam memiliki kesempatan yang sama dengan saudara-saudari lainya dalam mengakses fasilitas publik dan pelayanan publik dimana saja khususnya di kota sorong aksesibilitas yang nyaman dan aman yang mereka butuhkan ramah terhadap aktivitas mereka. sangat prihatin dan sedih jika hanya melihat saudara-saudari kita jika hanya berdiam diri di rumah. meskipun sedang masa pandemi covid-19 tapi mereka membutuhkan ruang untuk beraktivitas seperti berolahraga dan berbelanja, pergi makan, dan lain-lain sama halnya dengan kita yang lainnya.
Salam
Penulis
28 Februari 2022
No comments:
Post a Comment